Bulu Perindu Sukma
https://encrypted-tbn1.google.com/images?q=tbn:ANd9GcSMuyclZRZF-E5jwtOBQjHBauWr8ApIiVvOzvpSnDtVTLyvMhvk_A
Bulu Perindu Asli Kalimantan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaINSa1lrvZPQlAEmR8MzDMkkDtE66j1XXmaW8SrAve9IC4nsGFfc_NGmODVIOR5EDd25k4ee6Ht3iAJncrTjCgiE-L48GApATa3wDXJ6MbXGF0r-f0_3ab9ryLf-QbY5xU3FzHNHq5i8/s1600/10342009_474747462656295_8105383633532268584_n.png
Minyak Bulu Perindu Asli Kalimantan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsNdUV2ePQjKBgwyube6DeOQ8TJ0ta-bLf5tvfFjxoUckFYJJqqeuBM48jV5AHdyfHOpDgXbeIhIzB2UPRAywySIhoQxBAOMjpsd9Heb7cguilV9oGkcG0__tNK601SX5zwiv1o_MxLqM/s1600/asal+usul+bulu+perindu.JPG
Di dalam blog ini akan saya jelaskan tentang khasiat dari Bulu Perindu yang melegenda yang khasiat utamanya adalah sebagai media pengasihan atau pemikat lawan jenis,baik Pria ataupun Wanita. Bulu perindu dapat mengatasi Solusi asmara anda yang kandas,pacar di ambil orang,cinta bertepuk sebelah tangan, dan semua yang berhubungan dengan asmara ..
Ciri - ciri keaslian
Jika di tetesi / dibasahi air dan di letakkan di atas lantai atau sehelai kertas, maka secara menakjub kan Bulu Perindu tersebut akan menggeliat - geliat laksana seekor cacing. Sepasang Bulu Perindu jika di dekatkan / dipertemukan ujung - ujungnya, secara ajaib akan berangsur - angsur saling mendekat dan melilit.
Testing Video Keaslian Bulu Perindu Sukma

mahar tingkat satu 300.000 sudah ongkos kirim
khasiatnya antara lain.. pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita.
mahar tingkat Dua 550.000 ribu sudah ongkos kirim
Khusus yang tingkat dua perbedaanya dengan tingkat satu adalah khusus bagi yang sudah berumah tangga atau sudah menikah, mengapa demikian karena power atau bulu perindu tingkat 2 mempunyai power 2x lebih besar dari tingkat 1 karena untuk orang yang sudah menikah rata-rata mempunyai aura yang sudah melemah karena faktor energi cakranya yang meredup akibat sudah seringnya berhubungan badan, jadi di butuhkan kekuatan ekstra untuk
menggunakan bulu perindu ini.
minyak bulu perindu mahar 650.000 sudah ongkos kirim
kekuatan minyak bulu perindu ini di fokuskan untuk mengembalikan pasangan yang selingkuh/pergi dengan laki-laki lain atau sudah tidak cinta lagi
khasiatnya antara lain..
pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita tanpa ritual,puasa dan tanpa pantangan juga bisa di wariskan ke Anak CucuTanpa perlu panjang lebar berikut Testimoni para pemakai Bulu Perindu Sukma.


"Disclaimer : Hasil dan manfaat dari media bulu perindu ini akan berbeda-beda terhadap individualnya"

"Bagi Para Pria dan wanita Yang Ingin Berhasil Dalam Mengatasi masalah asmara,jodoh,perselingkuhan,agar di sayang atasan dan juga pelaris usaha,Bisa Menggunakan Bulu Perindu Ini Sebagai Solusi"
Gak banyak-banyak deh, Cuma mo bilang makasih kepada Bapak Mas Maulana atas bantuannya. Kini istri saya semakin sayang dan perhatian , Buluh perindunya mantabs banget deh pokoknya.

Mondanamondan***@gmail.com
Muhammad Akbar
Karyawan Bank Swasta
Jl. Pahlawan No. 59 Bandung

Awalnya percaya nggak percaya sih. Namun ternyata gadis impianku kini bisa berada di sampingku. Buluh perindu dari Bapak Mas Maulana memang bisa diandalkan.tempo beberapa hari sudah ada reaksinya Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Mas Maulana S.

Rohmat _ megacom***@yahoo.co.id
SMK Tunggal Cipta, Sambirejo, Barukan, Manisrenggo


Ragu pada saat melihat-lihat di google karena memang sangat banyak yang menawarkan Buluh Perindu. Belum lagi komentar dari orang-orang yang bernada “miring” ditambah lagi dengan pengalaman pahit product sejenis yang tidak bereaksi apa-apa membuat saya menjadi malas. Tapi entah kenapa dengan Bapak Mas Maulana Mas Maulana ini saya merasakan ada yang berbeda, akhirnya saya putuskan untuk mencoba menggunakan Buluh Perindu dari bapak Mas Maulana dengan modal spekulasi. Kalau berhasil ya Alhamdulilah jika masih gagal ya sudahlah namanya juga usaha. Beberapa waktu sejak order Buluh Perindu datang sepertinya tidak terjadi perubahan namun saya tetap konsisten menjalanka Ibadah dan senantiasa berdoa dan tidak berapa lama akhirnya masalah saya terselesaikan. Usaha saya lancar jaya..

Dedi Mulyono
Pengusaha Bisnis Retail
Hallibrezekimelim***@yahoo.com
Jl.Jend.Sudirman no.32 Makasar


Mohon maaf kepada Bapak Mas Maulana, awalnya saya sempat meremehkan Buluh Perindu dari Bapak karena pengalaman buruk saya menggunakan Buluh Perindu dari orang lain tidak berhasil. Berkat saran- saran dari Bapak untuk menjalankan amalan-amalan ibadah dengan konsisten akhirnya saya dapat menyelesaikan masalah yang mendera saya. Buluh Perindu dari Bapak Mas Maulana memang manjur. Terimakasih
Titik _ titikban***@plasa.com
Jl. Gajah Mada, Bangil, Jawa Timur

Akhirnya Hutang Gue bisa gue cicil memang hebat resep dari mas Mas Maulana. Maju terus Buluh Perindu nya ya mas.
Binsamdonysemestar***@plasa.com
Jl. Raya Cetho - Sukuh, Karanganyar

Mas Mas Maulana, Masalah sudah terselesaikan, terimakasih banyak. Jempolan memang Buluh Perindunya. alhamdulillah istri saya yang pergi sudah kembali ke rumah dan keluarga kami semakin harmonis.
Roihanabadipuls***@ymail.com
Tuban, Jawa Timur

Bener-bener beda, syarat ndak repot, Buluh Perindunya bisa diwarisin lagi. Dimana coba bisa nemu produk seperti ini. Btw terimakasih kang Mas Maulana. Masalah yang lalu kini tinggal masa lalu. Sekarang saatnya menikmati kehidupan yang baru. Suamiku sudah tidak suka selingkuh lagi, dan semakin betah di rumah setelah pulang dari kantor.
dewi _ mutia***@yahoo.com
Playen, Gunungkidul

Asalkan sabar dan terus berupaya semuanya akan bisa teratasi. Yang penting jangan menyerah dan tetap lakukan amalan-amalannya dan tunggu hasilnya. Di di usia yang ke 38 tahun akhirnya saya mendapatkan istri yang cantik . Saya tidak ragu untuk merekomendasikan produk Bapak Mas Maulana yang terkenal dengan Buluh Perindunya.
Sanudin _ sanu***@yahoo.com
Jl Parakan Paat 3 no 142 Rt 01 Rw 07 Kel Cis Endah

Jadi gak takut nih mo nyicil barang-barang, semuanya bisa terlunasi kok sekarang. Penghasilan udah nambah, memang gak banyak banget tapi alhamdulillah . Terima kasih Pak Mas Maulana udah bantuin. dan saya semakin rajin berinfak atas saran pak Mas Maulana
imronmuslimin***@gmail.com
Ds. Tegalrejo RT 03 / RW 02 Kec. Merakurak, Tuban

Mau kasih testimoni apa ya? Susah juga kalo gak nyobain sendiri. Pokoke Buluh Perindu. Top markotop deh Mas Mas Maulana nya..
MrMmultisejaht***@rocketmail.com
Kp. Cibogo RT 01 RW 01 Ds. Sukajadi.

setelah transfer harap konfirmasi ke SMS/WA 082164632944 ( Mas Maulana ) sertakan juga no hp dan alamat lengkap saudara untuk memudah kan pengirimam bulu perindu. bulu perindu dan tata cara penggunaanya akan di kirim melalui JASA JNE,TIKI DAN POS


SEBAGIAN KECIL TESTIMONI DARI BBM DAN MASIH BANYAK LAGI


Bukti pengiriman JNE dan Pos Indonesia
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC_124tVd6Fw0LehFu8bZR_Bp3cxab43HssLXTS8r1iUH_NhElaNSkJE5e5OzeOIdLeKF7CWkFmWl0L6ZoS7yUrsNMNSK9hHPk7RIb8havy3MJlSzSQCj99Devu-cbZnUdeIuLbCH-4vP8/s1600/ilmu+pelet+bulu+perindu+ampuh.JPG

RAMALAN JAYA BAYA BAG

Bookmark and Share

Ramalan jayabaya
Top Injury Lawers
00. Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran --- Kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda. 01. Tanah Jawa kalungan wesi --- Pulau Jawa berkalung besi. 02. Prahu mlaku ing dhuwur awang- awang --- Perahu berlayar di ruang angkasa. 03. Kali ilang kedhunge --- Sungai kehilangan lubuk. 04. Pasar ilang kumandhang --- Pasar kehilangan suara. 05. Iku tandha yen tekane jaman Jayabaya wis cedhak --- Itulah pertanda jaman Jayabaya telah mendekat. 06. Bumi saya suwe saya mengkeret --- Bumi semakin lama semakin mengerut. 07. Sekilan bumi dipajeki --- Sejengkal tanah dikenai pajak. 08. Jaran doyan mangan sambel --- Kuda suka makan sambal. 09. Wong wadon nganggo pakeyan lanang --- Orang perempuan berpakaian lelaki. 10. Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak-waliking jaman--- Itu pertanda orang akan mengalami jaman berbolak- balik 11. Akeh janji ora ditetepi --- Banyak janji tidak ditepati. 12. Akeh wong wani nglanggar sumpahe dhewe--- Banyak orang berani melanggar sumpah sendiri. 13. Manungsa padha seneng nyalah--- Orang-orang saling lempar kesalahan. 14. Ora ngendahake hukum Allah--- Tak peduli akan hukum Allah. 15. Barang jahat diangkat-angkat--- Yang jahat dijunjung-junjung. 16. Barang suci dibenci--- Yang suci (justru) dibenci. 17. Akeh manungsa mung ngutamakke dhuwit--- Banyak orang hanya mementingkan uang. 18. Lali kamanungsan--- Lupa jati kemanusiaan. 19. Lali kabecikan--- Lupa hikmah kebaikan. 20. Lali sanak lali kadang--- Lupa sanak lupa saudara. 21. Akeh bapa lali anak--- Banyak ayah lupa anak. 22. Akeh anak wani nglawan ibu--- Banyak anak berani melawan ibu. 23. Nantang bapa--- Menantang ayah. 24. Sedulur padha cidra--- Saudara dan saudara saling khianat. 25. Kulawarga padha curiga--- Keluarga saling curiga. 26. Kanca dadi mungsuh --- Kawan menjadi lawan. 27. Akeh manungsa lali asale --- Banyak orang lupa asal-usul. 28. Ukuman Ratu ora adil --- Hukuman Raja tidak adil 29. Akeh pangkat sing jahat lan ganjil- -- Banyak pejabat jahat dan ganjil 30. Akeh kelakuan sing ganjil --- Banyak ulah-tabiat ganjil 31. Wong apik-apik padha kapencil --- Orang yang baik justru tersisih. 32. Akeh wong nyambut gawe apik- apik padha krasa isin --- Banyak orang kerja halal justru malu. 33. Luwih utama ngapusi --- Lebih mengutamakan menipu. 34. Wegah nyambut gawe --- Malas menunaikan kerja. 35. Kepingin urip mewah --- Inginnya hidup mewah. 36. Ngumbar nafsu angkara murka, nggedhekake duraka --- Melepas nafsu angkara murka, memupuk durhaka. 37. Wong bener thenger-thenger --- Si benar termangu- mangu. 38. Wong salah bungah --- Si salah gembira ria. 39. Wong apik ditampik-tampik--- Si baik ditolak ditampik. 40. Wong jahat munggah pangkat--- Si jahat naik pangkat. 41. Wong agung kasinggung--- Yang mulia dilecehkan 42. Wong ala kapuja--- Yang jahat dipuji-puji. 43. Wong wadon ilang kawirangane-- - perempuan hilang malu. 44. Wong lanang ilang kaprawirane--- Laki-laki hilang perwira/kejantanan 45. Akeh wong lanang ora duwe bojo--- Banyak laki- laki tak mau beristri. 46. Akeh wong wadon ora setya marang bojone--- Banyak perempuan ingkar pada suami. 47. Akeh ibu padha ngedol anake--- Banyak ibu menjual anak. 48. Akeh wong wadon ngedol awake--- Banyak perempuan menjual diri. 49. Akeh wong ijol bebojo--- Banyak orang tukar pasangan. 50. Wong wadon nunggang jaran--- Perempuan menunggang kuda. 51. Wong lanang linggih plangki--- Laki-laki naik tandu. 52 . Randha seuang loro--- Dua janda harga seuang (Red.: seuang = 8 ,5 sen). 53. Prawan seaga lima--- Lima perawan lima picis. 54. Dhudha pincang laku sembilan uang- -- Duda pincang laku sembilan uang. 55. Akeh wong ngedol ngelmu--- Banyak orang berdagang ilmu.
56. Akeh wong ngaku-aku--- Banyak orang mengaku diri.
57. Njabane putih njerone dhadhu--- Di luar putih di dalam jingga.
click here
Ramalan jayabaya
Stock Trading Deals
58. Ngakune suci, nanging sucine palsu--- Mengaku suci, tapi palsu belaka. 59. Akeh bujuk akeh lojo--- Banyak tipu banyak muslihat. 60. Akeh udan salah mangsa--- Banyak hujan salah musim. 61. Akeh prawan tuwa--- Banyak perawan tua. 62. Akeh randha nglairake anak--- Banyak janda melahirkan bayi. 63. Akeh jabang bayi lahir nggoleki bapakne--- Banyak anak lahir mencari bapaknya. 64. Agama akeh sing nantang--- Agama banyak ditentang. 65. Prikamanungsan saya ilang--- Perikemanusiaan semakin hilang. 66. Omah suci dibenci--- Rumah suci dijauhi. 67. Omah ala saya dipuja--- Rumah maksiat makin dipuja. 68. Wong wadon lacur ing ngendi- endi--- Di mana- mana perempuan lacur 69. Akeh laknat--- Banyak kutukan 70. Akeh pengkianat--- Banyak pengkhianat. 71. Anak mangan bapak---Anak makan bapak. 72. Sedulur mangan sedulur---Saudara makan saudara. 73. Kanca dadi mungsuh---Kawan menjadi lawan. 74. Guru disatru--- Guru dimusuhi. 75. Tangga padha curiga---Tetangga saling curiga. 76. Kana-kene saya angkara murka --- Angkara murka semakin menjadi- jadi. 77. Sing weruh kebubuhan--- Barangsiapa tahu terkena beban. 78. Sing ora weruh ketutuh---Sedang yang tak tahu disalahkan. 79. Besuk yen ana peperangan---Kelak jika terjadi perang. 80. Teka saka wetan, kulon, kidul lan lor---Datang dari timur, barat, selatan, dan utara. 81. Akeh wong becik saya sengsara--- Banyak orang baik makin sengsara. 82. Wong jahat saya seneng--- Sedang yang jahat makin bahagia. 83. Wektu iku akeh dhandhang diunekake kuntul--- Ketika itu burung gagak dibilang bangau. 84. Wong salah dianggep bener--- Orang salah dipandang benar. 85. Pengkhianat nikmat--- Pengkhianat nikmat. 86. Durjana saya sempurna--- Durjana semakin sempurna. 87. Wong jahat munggah pangkat--- Orang jahat naik pangkat. 88. Wong lugu kebelenggu--- Orang yang lugu dibelenggu. 89. Wong mulya dikunjara--- Orang yang mulia dipenjara. 90. Sing curang garang--- Yang curang berkuasa. 91. Sing jujur kojur-- - Yang jujur sengsara. 92. Pedagang akeh sing keplarang--- Pedagang banyak yang tenggelam. 93. Wong main akeh sing ndadi---Penjudi banyak merajalela. 94. Akeh barang haram---Banyak barang haram. 95. Akeh anak haram---Banyak anak haram. 96. Wong wadon nglamar wong lanang---Perempuan melamar laki-laki. 97. Wong lanang ngasorake drajate dhewe---Laki-laki memperhina derajat sendiri. 98. Akeh barang- barang mlebu luang- --Banyak barang terbuang-buang. 99. Akeh wong kaliren lan wuda--- Banyak orang lapar dan telanjang. 100. Wong tuku ngglenik sing dodol-- -Pembeli membujuk penjual. 101. Sing dodol akal okol---Si penjual bermain siasat. 102. Wong golek pangan kaya gabah diinteri---Mencari rizki ibarat gabah ditampi. 103. Sing kebat kliwat---Siapa tangkas lepas. 104. Sing telah sambat---Siapa terlanjur menggerutu. 105. Sing gedhe kesasar---Si besar tersasar. 106. Sing cilik kepleset---Si kecil terpeleset. 107. Sing anggak ketunggak---Si congkak terbentur. 108. Sing wedi mati- --Si takut mati. 109. Sing nekat mbrekat---Si nekat mendapat berkat. 110. Sing jerih ketindhih---Si hati kecil tertindih 111. Sing ngawur makmur---Yang ngawur makmur 112. Sing ngati-ati ngrintih---Yang berhati-hati merintih. 113. Sing ngedan keduman---Yang main gila menerima bagian. 114. Sing waras nggagas---Yang sehat pikiran berpikir. 115. Wong tani ditaleni---Si tani diikat. 116. Wong dora ura- ura---Si bohong menyanyi-nyanyi 117. Ratu ora netepi janji, musna panguwasane--- Raja ingkar janji, hilang wibawanya. 118. Bupati dadi rakyat---Pegawai tinggi menjadi rakyat. 119. Wong cilik dadi priyayi---Rakyat kecil jadi priyayi. 120. Sing mendele dadi gedhe---Yang curang jadi besar. 121. Sing jujur kojur---Yang jujur celaka. 122. Akeh omah ing ndhuwur jaran--- Banyak rumah di punggung kuda. 123. Wong mangan wong---Orang makan sesamanya. 124. Anak lali bapak- --Anak lupa bapa. 125. Wong tuwa lali tuwane---Orang tua lupa ketuaan mereka.
126. Pedagang adol barang saya laris--- Jualan pedagang semakin laris. 127. Bandhane saya ludhes---Namun harta mereka makin habis. 128. Akeh wong mati kaliren ing sisihe pangan--- Banyak orang mati lapar di samping makanan. 129. Akeh wong nyekel bandha nanging uripe sangsara---Banyak orang berharta tapi hidup sengsara. 130. Sing edan bisa dandan---Yang gila bisa bersolek. 131. Sing bengkong bisa nggalang gedhong---Si bengkok membangun mahligai. 132. Wong waras lan adil uripe nggrantes lan kepencil---Yang waras dan adil hidup merana dan tersisih. 133. Ana peperangan ing njero---Terjadi perang di dalam. 134. Timbul amarga para pangkat akeh sing padha salah paham---Terjadi karena para pembesar banyak salah faham. 135. Durjana saya ngambra-ambra--- Kejahatan makin merajalela. 136. Penjahat saya tambah---Penjahat makin banyak. 137. Wong apik saya sengsara---Yang baik makin sengsara. 138. Akeh wong mati jalaran saka peperangan--- Banyak orang mati karena perang. 139. Kebingungan lan kobongan--- Karena bingung dan kebakaran. 140. Wong bener saya thenger- thenger---Si benar makin tertegun. 141. Wong salah saya bungah- bungah---Si salah makin sorak sorai. 142. Akeh bandha musna ora karuan lungane---Akeh pangkat lan drajat pada minggat ora karuan sababe Banyak harta hilang entah ke mana, Banyak pangkat dan derajat lenyap entah mengapa. 143. Akeh barang- barang haram, akeh bocah haram--- Banyak barang haram, banyak anak haram. 144. Bejane sing lali, bejane sing eling--- Beruntunglah si lupa, beruntunglah si sadar. 145. Nanging sauntung-untunge sing lali---Tapi betapapun beruntung si lupa. 146. Isih untung sing waspada---Masih lebih beruntung si waspada. 147. Angkara murka saya ndadi--- Angkara murka semakin menjadi. 148. Kana-kene saya bingung---Di sana- sini makin bingung. 149. Pedagang akeh alangane--- Pedagang banyak rintangan. 150. Akeh buruh nantang juragan--- Banyak buruh melawan majikan. 151. Juragan dadi umpan---Majikan menjadi umpan. 152. Sing suwarane seru oleh pengaruh- --Yang bersuara tinggi mendapat pengaruh. 153. Wong pinter diingar-ingar---Si pandai direcoki. 154. Wong ala diuja- --Si jahat dimanjakan. 155. Wong ngerti mangan ati---Orang yang mengerti makan hati. 156. Bandha dadi memala--- Hartabenda menjadi penyakit 157. Pangkat dadi pemikat---Pangkat menjadi pemukau. 158. Sing sawenang- wenang rumangsa menang --- Yang sewenang-wenang merasa menang 159. Sing ngalah rumangsa kabeh salah---Yang mengalah merasa serba salah. 160. Ana Bupati saka wong sing asor imane---Ada raja berasal orang beriman rendah. 161. Patihe kepala judhi--Maha menterinya benggol judi 162. Wong sing atine suci dibenci--Yang berhati suci dibenci 163. Wong sing jahat lan pinter jilat saya derajat--Yang jahat dan pandai menjilat makin kuasa. 164. Pemerasan saya ndadra--- Pemerasan merajalela. 165. Maling lungguh wetenge mblenduk --Pencuri duduk berperut gendut.
166. Pitik angrem saduwure pikulan--- Ayam mengeram di atas pikulan. 167. Maling wani nantang sing duwe omah---Pencuri menantang si empunya rumah. 168. Begal pada ndhugal--- Penyamun semakin kurang ajar. 169. Rampok padha keplok-keplok--- Perampok semua bersorak-sorai. 170. Wong momong mitenah sing diemong---Si pengasuh memfitnah yang diasuh 171. Wong jaga nyolong sing dijaga- --Si penjaga mencuri yang dijaga. 172. Wong njamin njaluk dijamin---Si penjamin minta dijamin. 173. Akeh wong mendem donga--- Banyak orang mabuk doa. 174. Kana-kene rebutan unggul---Di mana-mana berebut menang. 175. Angkara murka ngombro-ombro--- Angkara murka menjadi-jadi. 176. Agama ditantang---Agama ditantang. 177. Akeh wong angkara murka--- Banyak orang angkara murka. 178. Nggedhekake duraka--- Membesar-besarkan durhaka. 179. Ukum agama dilanggar---Hukum agama dilanggar. 180. Prikamanungsan di iles-iles-- Perikemanusiaan diinjak-injak. 181. Kasusilan ditinggal---Tata susila diabaikan 182. Akeh wong edan, jahat lan kelangan akal budi-- -Banyak orang gila, jahat dan hilang akal budi. 183. Wong cilik akeh sing kepencil--- Rakyat kecil banyak tersingkir. 184. Amarga dadi korbane si jahat sing jajil---Karena menjadi kurban si jahat si laknat. 185. Banjur ana Ratu duwe pengaruh lan duwe prajurit---Lalu datang Raja berpengaruh dan berprajurit. 186. Lan duwe prajurit---Dan punya prajurit. 187. Negarane ambane saprawolon---Lebar negeri seperdelapan dunia. 188. Tukang mangan suap saya ndadra--- Pemakan suap semakin merajalela. 189. Wong jahat ditampa---Orang jahat diterima. 190. Wong suci dibenci---Orang suci dibenci. 191. Timah dianggep perak---Timah dianggap perak. 192. Emas diarani tembaga---Emas dibilang tembaga 193. Dandang dikandakake kuntul- --Gagak disebut bangau. 194. Wong dosa sentosa---Orang berdosa sentosa. 195. Wong cilik disalahake---Rakyat jelata dipersalahkan.

196. Wong nganggur kesungkur---Si penganggur tersungkur. 197. Wong sregep krungkep---Si tekun terjerembab. 198. Wong nyengit kesengit---Orang busuk hati dibenci. 199. Buruh mangluh- --Buruh menangis. 200. Wong sugih krasa wedi---Orang kaya ketakutan. 201. Wong wedi dadi priyayi---Orang takut jadi priyayi. 202. Senenge wong jahat--- Berbahagialah si jahat. 203. Susahe wong cilik---Bersusahlah rakyat kecil. 204. Akeh wong dakwa dinakwa--- Banyak orang saling tuduh. 205. Tindake manungsa saya kuciwa---Ulah manusia semakin tercela. 206. Ratu karo Ratu pada rembugan negara endi sing dipilih lan disenengi- --Para raja berunding negeri mana yang dipilih dan disukai. 207. Wong Jawa kari separo---Orang Jawa tinggal separo. 208. Landa-Cina kari sejodho --- Belanda- Cina tinggal sepasang. 209. Akeh wong ijir, akeh wong cethil--- Banyak orang kikir, banyak orang pelit. 210. Sing eman ora keduman---Si hemat tidak mendapat bagian. 211. Sing keduman ora eman---Yang mendapat bagian tidak berhemat. 212. Akeh wong mbambung--- Banyak orang berulah dungu. 213. Akeh wong limbung---Banyak orang limbung. 214. Selot-selote mbesuk wolak- waliking jaman teka---Lambat-laun datanglah kelak terbaliknya jaman.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar