Bulu Perindu Sukma
https://encrypted-tbn1.google.com/images?q=tbn:ANd9GcSMuyclZRZF-E5jwtOBQjHBauWr8ApIiVvOzvpSnDtVTLyvMhvk_A
Bulu Perindu Asli Kalimantan
http://3.bp.blogspot.com/-xmTT4hSP4Y0/U3cXlQ58WEI/AAAAAAAAAGE/YVDQ8thOGbo/s1600/10342009_474747462656295_8105383633532268584_n.png
Minyak Bulu Perindu Asli Kalimantan
http://4.bp.blogspot.com/-J1hn8QOuSj4/VRnpPFSQEtI/AAAAAAAACK4/PEWyiMTo1No/s1600/asal%2Busul%2Bbulu%2Bperindu.JPG
Di dalam blog ini akan saya jelaskan tentang khasiat dari Bulu Perindu yang melegenda yang khasiat utamanya adalah sebagai media pengasihan atau pemikat lawan jenis,baik Pria ataupun Wanita. Bulu perindu dapat mengatasi Solusi asmara anda yang kandas,pacar di ambil orang,cinta bertepuk sebelah tangan, dan semua yang berhubungan dengan asmara ..
Ciri - ciri keaslian
Jika di tetesi / dibasahi air dan di letakkan di atas lantai atau sehelai kertas, maka secara menakjub kan Bulu Perindu tersebut akan menggeliat - geliat laksana seekor cacing. Sepasang Bulu Perindu jika di dekatkan / dipertemukan ujung - ujungnya, secara ajaib akan berangsur - angsur saling mendekat dan melilit.
Testing Video Keaslian Bulu Perindu Sukma

mahar tingkat satu 300.000 sudah ongkos kirim
khasiatnya antara lain.. pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita.
mahar tingkat Dua 550.000 ribu sudah ongkos kirim
Khusus yang tingkat dua perbedaanya dengan tingkat satu adalah khusus bagi yang sudah berumah tangga atau sudah menikah, mengapa demikian karena power atau bulu perindu tingkat 2 mempunyai power 2x lebih besar dari tingkat 1 karena untuk orang yang sudah menikah rata-rata mempunyai aura yang sudah melemah karena faktor energi cakranya yang meredup akibat sudah seringnya berhubungan badan, jadi di butuhkan kekuatan ekstra untuk
menggunakan bulu perindu ini.
minyak bulu perindu mahar 650.000 sudah ongkos kirim
kekuatan minyak bulu perindu ini di fokuskan untuk mengembalikan pasangan yang selingkuh/pergi dengan laki-laki lain atau sudah tidak cinta lagi
khasiatnya antara lain..
pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita tanpa ritual,puasa dan tanpa pantangan juga bisa di wariskan ke Anak CucuTanpa perlu panjang lebar berikut Testimoni para pemakai Bulu Perindu Sukma.


"Disclaimer : Hasil dan manfaat dari media bulu perindu ini akan berbeda-beda terhadap individualnya"

"Bagi Para Pria dan wanita Yang Ingin Berhasil Dalam Mengatasi masalah asmara,jodoh,perselingkuhan,agar di sayang atasan dan juga pelaris usaha,Bisa Menggunakan Bulu Perindu Ini Sebagai Solusi"
Gak banyak-banyak deh, Cuma mo bilang makasih kepada Bapak Mas Maulana atas bantuannya. Kini istri saya semakin sayang dan perhatian , Buluh perindunya mantabs banget deh pokoknya.

Mondanamondan***@gmail.com
Muhammad Akbar
Karyawan Bank Swasta
Jl. Pahlawan No. 59 Bandung

Awalnya percaya nggak percaya sih. Namun ternyata gadis impianku kini bisa berada di sampingku. Buluh perindu dari Bapak Mas Maulana memang bisa diandalkan.tempo beberapa hari sudah ada reaksinya Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Mas Maulana S.

Rohmat _ megacom***@yahoo.co.id
SMK Tunggal Cipta, Sambirejo, Barukan, Manisrenggo


Ragu pada saat melihat-lihat di google karena memang sangat banyak yang menawarkan Buluh Perindu. Belum lagi komentar dari orang-orang yang bernada “miring” ditambah lagi dengan pengalaman pahit product sejenis yang tidak bereaksi apa-apa membuat saya menjadi malas. Tapi entah kenapa dengan Bapak Mas Maulana Mas Maulana ini saya merasakan ada yang berbeda, akhirnya saya putuskan untuk mencoba menggunakan Buluh Perindu dari bapak Mas Maulana dengan modal spekulasi. Kalau berhasil ya Alhamdulilah jika masih gagal ya sudahlah namanya juga usaha. Beberapa waktu sejak order Buluh Perindu datang sepertinya tidak terjadi perubahan namun saya tetap konsisten menjalanka Ibadah dan senantiasa berdoa dan tidak berapa lama akhirnya masalah saya terselesaikan. Usaha saya lancar jaya..

Dedi Mulyono
Pengusaha Bisnis Retail
Hallibrezekimelim***@yahoo.com
Jl.Jend.Sudirman no.32 Makasar


Mohon maaf kepada Bapak Mas Maulana, awalnya saya sempat meremehkan Buluh Perindu dari Bapak karena pengalaman buruk saya menggunakan Buluh Perindu dari orang lain tidak berhasil. Berkat saran- saran dari Bapak untuk menjalankan amalan-amalan ibadah dengan konsisten akhirnya saya dapat menyelesaikan masalah yang mendera saya. Buluh Perindu dari Bapak Mas Maulana memang manjur. Terimakasih
Titik _ titikban***@plasa.com
Jl. Gajah Mada, Bangil, Jawa Timur

Akhirnya Hutang Gue bisa gue cicil memang hebat resep dari mas Mas Maulana. Maju terus Buluh Perindu nya ya mas.
Binsamdonysemestar***@plasa.com
Jl. Raya Cetho - Sukuh, Karanganyar

Mas Mas Maulana, Masalah sudah terselesaikan, terimakasih banyak. Jempolan memang Buluh Perindunya. alhamdulillah istri saya yang pergi sudah kembali ke rumah dan keluarga kami semakin harmonis.
Roihanabadipuls***@ymail.com
Tuban, Jawa Timur

Bener-bener beda, syarat ndak repot, Buluh Perindunya bisa diwarisin lagi. Dimana coba bisa nemu produk seperti ini. Btw terimakasih kang Mas Maulana. Masalah yang lalu kini tinggal masa lalu. Sekarang saatnya menikmati kehidupan yang baru. Suamiku sudah tidak suka selingkuh lagi, dan semakin betah di rumah setelah pulang dari kantor.
dewi _ mutia***@yahoo.com
Playen, Gunungkidul

Asalkan sabar dan terus berupaya semuanya akan bisa teratasi. Yang penting jangan menyerah dan tetap lakukan amalan-amalannya dan tunggu hasilnya. Di di usia yang ke 38 tahun akhirnya saya mendapatkan istri yang cantik . Saya tidak ragu untuk merekomendasikan produk Bapak Mas Maulana yang terkenal dengan Buluh Perindunya.
Sanudin _ sanu***@yahoo.com
Jl Parakan Paat 3 no 142 Rt 01 Rw 07 Kel Cis Endah

Jadi gak takut nih mo nyicil barang-barang, semuanya bisa terlunasi kok sekarang. Penghasilan udah nambah, memang gak banyak banget tapi alhamdulillah . Terima kasih Pak Mas Maulana udah bantuin. dan saya semakin rajin berinfak atas saran pak Mas Maulana
imronmuslimin***@gmail.com
Ds. Tegalrejo RT 03 / RW 02 Kec. Merakurak, Tuban

Mau kasih testimoni apa ya? Susah juga kalo gak nyobain sendiri. Pokoke Buluh Perindu. Top markotop deh Mas Mas Maulana nya..
MrMmultisejaht***@rocketmail.com
Kp. Cibogo RT 01 RW 01 Ds. Sukajadi.

setelah transfer harap konfirmasi ke SMS/WA 082164632944 ( Mas Maulana ) sertakan juga no hp dan alamat lengkap saudara untuk memudah kan pengirimam bulu perindu. bulu perindu dan tata cara penggunaanya akan di kirim melalui JASA JNE,TIKI DAN POS


SEBAGIAN KECIL TESTIMONI DARI BBM DAN MASIH BANYAK LAGI


Bukti pengiriman JNE dan Pos Indonesia
http://1.bp.blogspot.com/-lGMdArxWZDQ/VSTpL-hDP5I/AAAAAAAAAI8/sViixdZ-SrM/s1600/ilmu%2Bpelet%2Bbulu%2Bperindu%2Bampuh.JPG

AYAHKU GILA AKIBAT GUNA-GUNA

Bookmark and Share
Penulis : SYAMSUL LESMANA





Kisah mistis ini berdasarkan kesaksian Mutiara Karena ayahnya pernah gila akibat guna-guna, dia sulit memperoleh jodoh......



Rezeki, maut, dan jodoh memang bukan kehendak kita. Itu adalah rahasia Tuhan. Kita sebagai insan di dunia ini hanya menjalani apa yang telah menjadi kehendakNya. Sebagai insan beragama, aku yakin akan hal itu. Tetapi sebagai manusia biasa kecemasan kukira adalah suatu hal yang sangat wajar.

Begitulah yang terjadi pada diriku saat itu. Perasaan cemas dan gundah selalu membayangi hari-hariku, karena sampai saat usiaku menginjak 35 tahun, aku belum juga menikah.

Namaku sebut saja Mutiara. Kata ibu nama itu pemberian ayahku. Beliau berharap agak kelak hidupku selalu bersinar seperti mutiara. Seperti ibu, aku pun memiliki wajah yang cantik. Dengan postur setinggi 170 cm, tubuhku langsing dan berkulit putih mulus. Kata orang, aku sangat pantas untuk menjadi seorang model.

Meskipun ibuku seorang janda, tetapi kami hidup cukup mapan. Kami memiliki sebuah toko tekstil yang cukup besar di Pasar Bambu Kuning. Kami juga memiliki rumah di Komplek Perum Puri Gading. Tak heran kalau keadaan kami itu sempat mengundang tuduhan miring orang-orang yang iri kepada kami.

Bermacam-macam asumsi mereka lontarkan. Ada yang mengatakan kalau ibuku yang cantik itu adalah seorang pelacur terselubung. Ada juga yang menuduh bahwa harta kekayaan yang kami peroleh selama ini adalah hasil pesugihan.

Tetapi selama ini kami tak pernah menghiraukan tudingan itu. Karena mereka tidak tahu bagaimana gigihnya ibuku berjuang membangun usaha dagangnya. Meskipun seorang perempuan, Ibuku selalu bekerja tak kenal lelah.

Ayahku? Entahlah! Karena kata Ibu, Ayah sudah meninggal sejak aku masih balita. Dan sepeninggalan Ayah, Ibu sama sekali tidak berniat untuk menikah lagi.

"Ibu cukup bahagia dengan apa yang telah diberikan Tuhan pada diriku selama ini. Untuk apa kawin lagi seandainya perkawinan itu akan membuat sengsara saja." Ibu selalu berkilah, setiap kali aku membujuk dirinya agar mencari pengganti ayah.

Ya, hidup kami memang sudah cukup. Tetapi seperti kata pepatah: "Tak ada gading yang tak retak." Di dunia ini memang tidak ada kehidupan yang sempurna.

Contohnya diriku. Meski hidup serba berkecukupan. Berwajah cantik dan memiliki gelar sarjana, tetapi sejauh ini aku merasa tak ada lelaki yang mendekatiku. Aku memang banyak punya teman pria, tetapi hubungan dengan mereka cuma sebatas teman bergaul dan bisnis semata.

Aku sendiri merasa heran, mengapa belum ada lelaki yang datang melamarku. Padahal aku ini puteri tunggal yang merupakan tumpuan keluarga untuk melanjutkan keturunan.

Hal inilah yang senantiasa membuat dirikku selama ini diliputi perasaan cemas. Dan kecemasan ini tidak cuma kerusakan sendiri, tetapi keluargaku pun, terutama Ibuku, jelas sekali ikut prihatin. Mereka sering bertanya mengapa aku belum juga menikah.

Tentu saja pertanyaan ini membuat batinku tambah tertekan. Setiap mereka bertanya begitu, aku cuma bisa menjawabnya dengan senyum getir dan perasaan sedih. Karena aku sendiri tidak tahu apa sebabnya.

Sebagai seorang sarjana aku senantiasa berpikir positif. Bagiku yang namanya jodoh itu Tuhanlah yang menentukannya. Seorang gadis bisu tuli saja punya suami, masak aku seorang gadis normal sampai tidak ada yang mau? Ah, mungkin saja jodohku belum datang. Begitulah kalimat penghibur yang sering terlontar dari hatiku manakala kecemasanku sedang memuncak.

Tetapi bagaimanapun aku tak sanggup membohongi perasaanku sendiri. Sebagai gadis dewasa dorongan seksku sering muncul tak terkendalikan. Apalagi kalau melihat adegan seronok yang sering ditampilkan dalam buku dan bioskop layar lebar. Maka dambaanku akan seorang lawan jenis selalu datang menggebu-gebu. Kalau sudah begini biasanya cuma bantal guling jadi sasaranku.

Suatu hari aku nekad mendatangi seorang paranormal. Pada Pak Tohir, demikian nama paranormal itu, kuceritakan apa sebenarnya yang terjadi pada diriku saat itu. Oleh Pak Tohir aku diberi ramuan pemikat berupa bedak yang sudah diberi jampi-jampi.

Perbuatan ini diam-diam kulakukan karena aku tak mau sampai diketahui orang. Apalagi Ibu dan keluargaku yang terkenal fanatik. Ternyata, meskipun cuma sekali, kunjunganku ke tempat Pak Tohir tak sia-sia.

Aku nyaris tidak percaya, ketika sore itu Paman Wahab datang ke rumahku. Dia datang bersama seorang pemuda dan memperkenalkan padaku. Aku sempat melihat pemuda itu agak terbengong melihatku.

Dia baru sadar ketika Paman Wahab memperkenalkan diriku padanya. Pemuda itu bernama Hendro (bukan nama sebenarnya). Menurut cerita Pamanku, Hendro ini adalah putera tunggalnya Pak Handoko, seorang pengusaha yang cukup terkenal di kotaku.

Aku tak menyangka begitu cepatnya Hendro tertarik padaku. Hampir setiap akhir pekan dia selalu mengajak berkencan. Pucuk dicinta ulam tiba, tentus aja kehadiran Hendro membuat diriku saat itu merasa bahagia sekali. Terlebih keluargaku, mereka turut bahagia melihat hubunganku dengan Hendro yang tampan itu.

Tetapi, ternyata kebahagian yang kurasakan saat itu tak lebih dari sebuah fatamorgana belaka. Hubunganku dengan Hendro tak lebih dari seumur jagung. Entah kenapa tiba-tiba dia memutuskan hubungannya dengaku. Dia berasalan akan bekerja di Kalimantan.

"Aku memang menyukaimu, Tiara. Tetapi bagaimanapun aku harus memiliki masa depan yang pasti. Aku tidak mau terus menerus mengandalkan orang tuaku. Kebetulan seorang teman ayah menawarkan sebuah jabatan yang cukup penting di perusahaannya di Kalimantan. Kupikir sayang kalau peluang emas ini kulewatkan. Sekali lagi maafkanlah aku," kata Hendro malam itu.

Menghadapi kenyataan ini aku tak bisa berbuat apa-apa selain menangis, dan menangis menyesali nasib. Sepeninggal Hendro, aku jadi seorang gadis pemurung. Tak ada lagi yang kulakukan selain berdoa dan berdoa pada Tuhan agar diberi petunjuk.

Kiranya Tuhan berkenan mendengar doaku. Misteri yang menyelubungi diriku perlahan mulai tersingkap kala siang itu Paman Wahab datang mengunjungiku. Rupanya Paman Wahab mendengar kabar tentang hubunganku dengan Hendro.

"Si Hendro itu picik sekali. Aku tahu dia sengaja memutuskan hubungannya denganmu setelah mendengar cerita tentang ayahmu," kata pamanku dengan nada emosi.

"Ayahku, apa maksud paman?" tanyaku terkejut.

Paman Wahab tidak segera menjawab. Dia menatapku dengan iba. Lalu dengan lembut dia berkata; "Sebenarnya aku tak sampai hati menceritakan padamu. Selama ini kami memang sengaja merahasiakannya padamu. Karena kami anggap bahwa apa yang dialami oleh ayahmu adalah aib keluarga."

"Aib apa sih maksud paman?" aku semakin bingung dan penasaran.

Kulihat Paman Wahab berusaha menekan perasaannya. Dia menarik nafas panjang, lalu menghembuskannya.

"Baiklah, Tiara. Aku akan ceritakan apa yang selama ini kami rahasiakan. Sebenarnya ayahmu masih ada. Dia masih hidup.."

Aku merasa seperti disambar petir di siang hari mendengar ucapan paman Wahab itu. Karena selama ini kata ibuku bahwa Ayah sudah lama meninggal dunia. Ada apa sebenarnya? Mengapa Ibu tega mengatakan bahwa Ayah telah tiada?

"Jadi Ayah masih hidup?" tanyaku, tak percaya.

Pamanku mengangguk.

"Benar, Tiara! Ayahmu masih hidup. Karena dia pernah mengalami sakit hilang ingatan, Ibumu menolak dirinya," ujar Paman Wahab.

Lagi-lagi aku tak kuasa menahan diri. Aku nyaris jatuh lemas kalau saja Paman Wahab tidak segera menyangga tubuhku. Dia membingbingku untuk duduk di sofa. Lalu diberinya aku minum segelas air putih.

"Tenanglah, Tiara! Kuatkanlah hatimu. Biar kuteruskan ceritaku," kata Paman Wahab.

Aku mengangguk dan berusaha membuat diriku agar tetap tegar. Setelah melihat keadaanku cukup tenang, Paman Wahab lalu melanjutkan ceritanya.

"Bahtiar, ayahmu, jadi gila karena guna-guna oleh ibu tirinya. Sudah lama sekali ibu tirinya berniat menjodohkan Bahtiar dengan seorang gadis yang masih kerabatnya. Ibu tirinya berharap akan mendapatkan harta warisan dari ayah si gadis yang memang kaya raya itu. Tetapi Ayahmu menolak. Dia malah diam-diam menikahi Ibumu. Akibatnya sudah bisa diduga, ibu tirinya itu merasa sakit hati dan menaruh dendam. Untuk membalas sakit hatinya, maka dia mencari dukun untuk mengguna-gunai Ayahmu.

Aku masih ingat ketika pada suatu hari ibu tiri Ayahmu itu mengundang Ayahmu ke rumahnya. Bahtiar tentu saja merasa senang, karena mengira kalau ibu tirinya itu sudah memaafkannya. Tanpa menaruh curiga, Ayahmu pun datang.

Namun Ayahmu tak menyangka kalau undangan itu ternyata tak lebih dari sebuah tipu daya belaka. Ayahmu tidak menyadari kalau air di dalam gelas yang disuguhkan oleh ibu tirinya itu telah dibubuhi ramuan dan jampi-jampi.

Memang mulanya tidak terjadi apa-apa atas diri Ayahmu. Namun selang sebulan kemudian terjadilah peristiwa mengenaskan itu. Ayahmu tiba-tiba bersikap aneh. Dia tidak mau mandi. Jika tubuhnya kena air walau sedikit, dia menggigil seperti orang yang kedinginan.

Karena tidak mandi tentu saja badannya jadi mengeluarkan bau yang cukup aneh. Baunya sangat menyengat. Yang lebih menyedihkan, selang beberapa hari kemudian Wyahmu sering berteriak memanggil nama gadis yang akan dijodohkan oleh ibu tirinya itu.

Saat itu kau masih bayi. Aku masih ingat tanpa sepengetahuan Ibumu, Bahtiar membawamu ke pinggir sungai kecil yang ada di belakang rumah. Dia berniat menghayutkan dirimu. Untung saja perbuatannya itu diketahui orang yang kebetulan lewat. Kalau tidak, entah apa yang terjadi.

Melihat keadaan Ayahmu, tentu saja kami sekeluarga menjadi cemas. Terlebih dengan Ibumu. Dia benar-benar terguncang melihat keadaan Ayahmu itu. Mulanya kami mengira Ayahmu menderita penyakit biasa. Kami segera membawanya ke seorang dokter umum. Tetapi orang sang dokter kami disarankan agar membawanya pada seorang psikiater.

Tetapi psikiater pun ternyata tidak sanggup menanganinya. Kemudian atas usul seorang tetangga, kami coba membawanya pada seorang tabib. Tetapi lagi-lagi usaha kami gagal.

Menurut seorang tabib, Ayahmu bukan menderita penyakit biasa. Tapi sakitnya adalah akibat guna-guna.

Meskipun tabib itu tidak memastikan siapa pelakunya, tetapi aku merasa yakin kalau Ayahmu itu diguna-gunai ibu tirinya. Karena itu aku berniat membawanya ke orang pintar. Setelah meminta persetujuan Ibumu, akhirnya Ayahmu kubawa ke orang pintar di Desa Simpang Agung.

Ustadz Karim namanya. Dia terkejut menerima kedatangan kami, karena kami memang sudah saling kenal. Setelah mendeteksi penyakit Ayahmu, Ustadz Karim mengambil kesimpulan bahwa ayahmu terkena guna-guna yang dikirim melalui minuman yang berasal dari air Sendang Hurip, yang merupakan air larangan. Seseorang telah memberikan air larangan itu dan diberi ramuan Ajian Perusak Sukma. Guna-guna ini sangat dahsyat sekali, karena cepat sekali menyatu dalam darah.

Demikianlah, akhirnya Ayahmu dirawat oleh Ustadz Karim selama kurang lebih 6 bulan lamanya. Alhamdulillah, akhirnya berkat pertolongan Ustadz Karim penyakit yang diderita Ayahmu dapat disembuhkan. Tetapi dia masih sering mengalami kesulitan untuk mengenal orang lain secara cepat. Dia masih sering seperti orang linglung. Karena itulah ketika dia akan kembali, Ibumu tidak mau menerimanya.

Meskipun kami sekeluarga sudah berusaha membujuknya tetapi Ibumu tetap menolak kehadiran Ayahmu. Dia khawatir kalau nanti penyakit Ayahmu akan kambu lagi." Demikianlah Paman Wahab mengakhiri ceritanya.

Singkat cerita, dengan di antar oleh Paman Wahab, aku bertemu dengan Ayahku. Ayah tinggal di sebuah gubuk sederhana. Dia hidup bersama seorang perempuan setengah baya, yang belakangan kuketahui adalah isterinya.

Mulanya sukar sekali kami berkomunikasi. Tetapi berkat bantuan Ustadz Karim dan paman Wahab, akhirnya Ayah dapat mengenalku dengan mau mengakuiku sebagai anaknya. Sungguh suatu pertemuan yang mengharukan. Di hadapan lelaki berusia 60 tahunan itu aku bersujud mencium tangannya, dengan beruraian air mata.

Singkat cerita, meskipun tidak berkumpul lagi, tetapi kami sudah saling memaafkan. Dan yang terpenting tali silaturahmi kami yang sempat terputus kini telah tersambung lagi.

Mungkin berkat doa tulus seorang Ayah, akhirnya Allah SWT berkenan memberikan aku jodoh. Kini aku hidup bahagia bersama suamiku tercinta dan seorang anakku yang lucu dan imut.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar